jatimekspose.com, Sumenep – Forum Komunikasi Pemerhati Petani Tembakau (FKPPT) Kabupaten Sumenep menggelar Temu Petani Tembakau sebagai forum strategis membahas kualitas tembakau Madura tahun 2025, Minggu (20/7).
Dalam forum itu, hadir berbagai tokoh penting, termasuk dari kalangan produsen pupuk hingga tokoh senior pertembakauan Madura.
Ketua FKPPT Sumenep, Ach Farid Azziyadi menyebut forum ini sebagai ruang sinergi lintas pihak untuk memajukan pertanian tembakau. “Kami ingin tembakau Madura naik kelas, dengan pemupukan yang tepat dan dukungan semua pihak,” tegas Farid dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara ini dihadiri oleh tokoh penting seperti Ari Pamungkas dari Kandikmas Sumenep, serta Bambang Agus sebagai perwakilan produsen pupuk NPK Bananas dari Surabaya.
Selain itu, hadir pula tokoh senior pertembakauan Madura, Fredy (Pak Occa), mantan pemilik gudang Gudang Garam di Kolor, Sumenep.
“Petani harus paham bahwa kualitas tembakau ditentukan dari pola pemupukan yang tepat. NPK Bananas dengan kandungan kalium tinggi (K=27) sangat membantu aroma dan rasa tembakau,” jelas Bambang Agus dalam pemaparannya. Ia juga menambahkan bahwa pupuk tersebut bisa digunakan untuk tanaman lain seperti jagung dan padi.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kecamatan penghasil tembakau di Sumenep, seperti Guluk-Guluk, Pasongsongan, Batuputih, Bluto, hingga Lenteng. Farid memberikan apresiasi penuh atas keterlibatan aktif petani dari daerah-daerah tersebut.
Namun, di tengah semangat kolaborasi, Ketua FKPPT Sumenep menyampaikan kekecewaannya terhadap absennya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep.
Ia menyayangkan ketidakhadiran pejabat-pejabat kunci, seperti kepala bidang, dalam acara yang dinilai krusial untuk masa depan petani.
“Saya sangat kecewa. Tidak ada satu pun perwakilan dari DKPP yang hadir. Seolah-olah mereka tidak peduli terhadap kemajuan petani tembakau di Sumenep,” ujar Farid.
Ke depan, FKPPT Sumenep mendorong adanya kerja sama resmi antara DKPP dan produsen pupuk NPK Bananas agar peningkatan mutu tembakau berjalan terstruktur dan berkelanjutan. Menurut Farid, “Salah satu kunci kualitas panen adalah pemupukan yang juga berkualitas.”