Dugaan Peredaran Rokok KS Bodong di Sumenep, Bea Cukai Diminta Jangan Tutup Mata

Jatim Ekspos

- Reporter

Selasa, 3 Juni 2025 - 08:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rokok ilegal merek KS

Rokok ilegal merek KS

Jatimekspose.com, Sumenep – Peredaran rokok ilegal di Kabupaten Sumenep kembali jadi sorotan. Salah satu merek rokok yang dikenal dengan sebutan “KS” atau “Kosong Seribu”, diduga kuat diproduksi dan diedarkan secara ilegal alias bodong oleh oknum pengusaha lokal.

Dari hasil penelusuran dan investigasi jatimekspose.com di lapangan, merek rokok KS ini diduga diproduksi di sebuah gudang tersembunyi di Desa Perancak, Kecamatan Pasongsongan. Tak hanya itu, praktik jual beli pita cukai juga diduga menjadi lahan basah oknum yang sama, dengan keuntungan yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

“Dia itu bukan pemain baru. Produksi jalan, distribusi juga lancar. Bahkan ada info, dia bisa dapat CK-1 dengan mudah dari Bea Cukai Madura,” ungkap Farid Gaki, Jumat (31/5).

Ironisnya, praktik yang jelas-jelas merugikan negara ini seolah luput dari pengawasan Bea Cukai Madura. Padahal, jika aparat serius menindak, dua titik lokasi yang diduga jadi basis produksi bisa segera disisir: Desa Perancak dan Desa Montorna di Kecamatan Pasongsongan, serta satu lokasi lain di Desa Lenteng Barat, Kecamatan Lenteng.

“Kami minta Bea Cukai jangan pura-pura buta. Sidak dong ke lokasi. Kalau dibiarkan, negara bisa rugi ratusan miliar bahkan triliunan tiap tahun dari kebocoran cukai ini,” tambahnya.

Fenomena mafia pita cukai memang bukan cerita baru di Sumenep. Celah pengawasan serta kemudahan memperoleh formulir CK-1 dari pihak terkait diduga jadi pintu masuk suburnya praktik ilegal ini. Bahkan ada yang menyebut, ‘duit cukai’ sudah jadi bahan bancakan sejumlah pihak.

Baca Juga :  Desa Ketawang Laok dan Gadu Timur Diduga Lakukan Praktek Nepotisme, DPMD Sumenep Seperti Tutup Mata

Publik menunggu langkah konkret. Bukan hanya pencitraan atau operasi setengah hati. Karena jika dibiarkan, rakyat yang taat pajaklah yang paling dirugikan.

Berita Terkait

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!
Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?
Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep
Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam
64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya
Permohonan Audit Investigatif Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Ada Titik Terang
PR Putra Sejahtera Abadi Diduga Produksi Rokok Bodong, GAKI Desak Bea Cukai Bertindak
PR Tupai Emas Diduga Jarang Produksi, Bea Cukai Madura Diminta Segera Lakukan Sidak

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:29 WIB

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:01 WIB

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:45 WIB

Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Senin, 23 Juni 2025 - 10:23 WIB

64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya

Berita Terbaru

Ketua GAKI Farid Azzyadi (kiri), tantang Bea Cukai Madura.

Jatim Berita

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Jul 2025 - 11:01 WIB

Ketua GAKI, Farid Azzyadi.

Jatim Berita

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Kamis, 3 Jul 2025 - 08:40 WIB