Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep

Jatim Ekspos

- Reporter

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Farid Azzyadi, Ketua Gaki.

Farid Azzyadi, Ketua Gaki.

jatimekspose.com, Sumenep – Skandal baru kembali mencuat di Kabupaten Sumenep. Dugaan penyalahgunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) menyeret nama ratusan perusahaan rokok yang diduga fiktif alias tak berproduksi, namun rutin menerima bantuan sosial (bansos).

Aktivis kritis Farid Gaki menyebut, dari data hasil investigasinya, hanya sekitar 30 persen dari total perusahaan rokok di daratan Sumenep yang benar-benar aktif produksi.

Sisanya diduga hanya mengandalkan izin untuk bermain di bisnis jual-beli pita cukai, dan parahnya, tetap menerima bantuan dari dana negara.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Hasil investigasi saya, ada ratusan perusahaan rokok dan ribuan karyawan diduga menerima Bansos berupa uang tunai melalui Dinsos yang anggaranya bersumber dari DBHCHT. Pertanyaannya, bagaimana dengan perusahaan yang diduga tidak produksi?” bebernya.

Baca Juga :  Rokok Bodong Supreme dan Brighston Beredar Bebas di Tiga Kecamatan Sumenep

Kecamatan seperti Lenteng, Pasongosongan, dan Bluto tercatat memiliki jumlah perusahaan yang signifikan. Namun, sebagian besar diduga kuat hanya mengandalkan izin produksi dari Bea Cukai untuk mendapatkan pita cukai, bukan menjalankan operasional pabrik sebagaimana mestinya.

“Izin produksi yang didapat dari Bea Cukai hanya dijadikan alat untuk mendapatkan pita cukai, kemudian pita cukai tersebut dijual kembali kepada mafia pita cukai, dengan keuntungan puluhan juta tiap remnya,” kata Farid.

Skema ini sangat merugikan negara dan pemerintah daerah. Farid mendesak Pemkab Sumenep segera berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk menggelar sidak besar-besaran.

Langkah Bupati Sumenep yang mem-pending 37 pengajuan izin pabrik baru pun dipuji sebagai langkah cerdas dan berani.

Baca Juga :  Twitter Memiliki Saingan baru yaitu sebuah Platform yang dibuat oleh Meta

“Saya sangat mendukung langkah tegas Bapak Bupati Sumenep. Kalau dibutuhkan, Farid Gaki siap mengantar atau memberikan info langsung ratusan perusahaan yang tidak produksi tapi rajin menebus pita cukai dan menerima Bansos DBHCHT,” tutupnya.

Berita Terkait

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!
Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?
Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam
64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya
Permohonan Audit Investigatif Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Ada Titik Terang
PR Putra Sejahtera Abadi Diduga Produksi Rokok Bodong, GAKI Desak Bea Cukai Bertindak
PR Tupai Emas Diduga Jarang Produksi, Bea Cukai Madura Diminta Segera Lakukan Sidak
Mengerucut! Ini 5 Calon Terkuat Sekda Sumenep 2025 Versi Farid Gaki

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:29 WIB

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:01 WIB

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:45 WIB

Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Senin, 23 Juni 2025 - 10:23 WIB

64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya

Berita Terbaru

Ketua GAKI Farid Azzyadi (kiri), tantang Bea Cukai Madura.

Jatim Berita

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Jul 2025 - 11:01 WIB

Ketua GAKI, Farid Azzyadi.

Jatim Berita

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Kamis, 3 Jul 2025 - 08:40 WIB