Petani Madura Diminta Kurangi Tanam Tembakau, Ketua GAKI: Jangan Mau Dibodohi!

Jatim Ekspos

- Reporter

Jumat, 11 April 2025 - 10:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jatim Ekspose, Pamekasan – Imbauan Ketua P4TM Madura, H. HU, agar petani mengurangi penanaman tembakau memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Dalih stok tembakau yang melimpah dianggap tidak relevan dan hanya merugikan petani kecil di daerah.

Ketua GAKI sekaligus petani muda asal Madura, Farid Azzyadi, menyebut seruan tersebut sebagai bentuk pembodohan terhadap petani. Ia menegaskan bahwa petani harus terus menanam tembakau tanpa takut pada narasi sepihak dari oknum pengusaha.

“Para pengusaha lokal justru menyimpan stok tembakau dan tidak menjualnya karena merasa harganya belum cocok. Itu bukan salah petani!” tegas Farid, Jumat (11/4/2025).

Farid menilai, justru pemerintah dan para pengusaha berkewajiban membeli tembakau rakyat dengan harga tinggi. Ia menyebut, harga beli tembakau pada 2024 rata-rata mencapai Rp70-75 ribu per kilogram, tergantung kualitas. Bahkan ketika dijual ke pabrik besar, bisa menembus Rp100-120 ribu per kilogram.

Menurut Farid, narasi soal stok tembakau yang penuh hanya akal-akalan pengusaha lokal. “Menurut saya, ini hanya sebuah trik agar harga tembakau bisa dibeli murah. Dan ini harus ditantang!” tegasnya.

Ia juga menyindir pengusaha yang mengaku kelebihan stok namun enggan melepas barang. “Kalau stok penuh, kenapa tidak dijual? Aneh. Jangan-jangan menimbun demi keuntungan semata,” lanjutnya.

Baca Juga :  Twitter Memiliki Saingan baru yaitu sebuah Platform yang dibuat oleh Meta

Lebih lanjut, Farid menegaskan bahwa perusahaan besar seperti Gudang Garam, Djarum, Sampoerna, Bentoel, dan Wismilak tetap membutuhkan pasokan tembakau. Bahkan, Gudang HUI masih memberikan bibit kepada kelompok tani binaannya.

“Petani jangan takut. Terus tanam tembakau sebanyak mungkin. Abaikan suara-suara tak berdasar dari oknum yang punya kepentingan pribadi,” tandasnya.

Berita Terkait

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!
Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?
Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep
Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam
64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya
Permohonan Audit Investigatif Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Ada Titik Terang
PR Putra Sejahtera Abadi Diduga Produksi Rokok Bodong, GAKI Desak Bea Cukai Bertindak
PR Tupai Emas Diduga Jarang Produksi, Bea Cukai Madura Diminta Segera Lakukan Sidak

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:29 WIB

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:01 WIB

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:45 WIB

Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Senin, 23 Juni 2025 - 10:23 WIB

64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya

Berita Terbaru

Ketua GAKI Farid Azzyadi (kiri), tantang Bea Cukai Madura.

Jatim Berita

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Jul 2025 - 11:01 WIB

Ketua GAKI, Farid Azzyadi.

Jatim Berita

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Kamis, 3 Jul 2025 - 08:40 WIB