Rokok Bodong Merek BOSS Merajalela di Pamekasan, Bea Cukai Madura Dinilai Tutup Mata

Jatim Ekspos

- Reporter

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pamekasan – Peredaran rokok ilegal merek BOSS varian Caffe Latte diduga semakin merajalela di Kabupaten Pamekasan, khususnya di Kecamatan Kadur. Rokok tanpa cukai ini bahkan disebut-sebut sudah diproduksi selama bertahun-tahun oleh seorang pengusaha berinisial RD, namun hingga kini tak tersentuh oleh penindakan dari Bea Cukai Madura.

Ironisnya, meski telah berlangsung lama dan meresahkan masyarakat, pengawasan dari Bea Cukai Madura justru dinilai lemah. Bahkan, ketika isu peredaran rokok bodong ini mencuat, pihak Bea Cukai disebut enggan memberikan tanggapan tegas, seolah enggan berurusan dengan wilayah Kadur.

“Setiap kali menyebut Kadur, Bea Cukai Madura seakan-akan bungkam. Ini patut diduga adanya ketakutan atau bahkan pembiaran terhadap aktivitas ilegal tersebut,” ungkap ungkap Farid Azzyadi, ketua Aktvis GAKI

Produksi rokok ilegal ini diduga mencapai jutaan batang, yang jika dihitung secara ekonomi, telah menyebabkan potensi kerugian negara dalam jumlah besar. Hal ini jelas melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai, yang secara tegas mengatur sanksi bagi produsen rokok tanpa pita cukai.

Masyarakat mendesak agar Bea Cukai Madura tidak bersikap tebang pilih dalam menindak produsen rokok ilegal. Ketegasan aparat penegak hukum diperlukan untuk menindak dan membongkar jaringan produksi rokok bodong, termasuk yang diduga dikelola oleh RD di Desa Kadur.

Jika dibiarkan, bukan hanya negara yang dirugikan, tetapi juga akan menciptakan preseden buruk terhadap penegakan hukum di wilayah Madura. Bea Cukai Madura diminta segera turun tangan dan menjalankan tugasnya secara profesional tanpa pandang bulu.

Baca Juga :  Farid Gaki Temukan Dugaan Lokasi Produksi Rokok Selancar di Desa Bragung

Berita Terkait

Harlah ke-70 Maqnaul Ulum Jadi Ajang Silaturahmi Santri, Alumni, dan Masyarakat
Pembelian Tembakau di Gudang HM Berjalan Dua Tahun Tanpa Potongan Poster, Petani Bahagia
Aktivis Antikorupsi Farid Siap Bertarung di Pilkades Payudan Dundang 2027
Ketua FKPP Geram, Harga Tembakau Madura Terjun Bebas
Dugaan Peraktik Jual Beli Pita Cukai, Diduga Kuat Melibatkan Ketua Paguyuban Berinisial UD
Kolaborasi Petani dan Swasta Dorong Tembakau Sumenep Naik Kelas
Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!
Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 01:11 WIB

Harlah ke-70 Maqnaul Ulum Jadi Ajang Silaturahmi Santri, Alumni, dan Masyarakat

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 07:26 WIB

Aktivis Antikorupsi Farid Siap Bertarung di Pilkades Payudan Dundang 2027

Kamis, 7 Agustus 2025 - 07:21 WIB

Ketua FKPP Geram, Harga Tembakau Madura Terjun Bebas

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 11:41 WIB

Dugaan Peraktik Jual Beli Pita Cukai, Diduga Kuat Melibatkan Ketua Paguyuban Berinisial UD

Minggu, 20 Juli 2025 - 15:46 WIB

Kolaborasi Petani dan Swasta Dorong Tembakau Sumenep Naik Kelas

Berita Terbaru