Rokok Merek KD Diduga Curang, Tempel Cukai SKT untuk Rokok Mesin

Jatim Ekspos

- Reporter

Sabtu, 17 Mei 2025 - 05:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pamekasan – Dugaan kecurangan mencuat dari peredaran rokok bermerek KD atau Kedaton yang beredar luas di Madura dan sejumlah daerah di luar pulau tersebut.

Investigasi media Jatimekspose.com mengungkap bahwa rokok ini menggunakan pita cukai yang tidak sesuai peruntukannya, dan berpotensi melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai.

Dalam praktiknya, rokok KD yang diproduksi oleh CV Raja Tembakau Pamekasan Indonesia, diduga kuat menempelkan pita cukai jenis SKT (Sigaret Kretek Tangan).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, berdasarkan bentuk dan produksinya, seharusnya rokok ini menggunakan pita cukai SKM (Sigaret Kretek Mesin). Hal ini tentu menimbulkan kerugian negara sekaligus melanggar aturan yang berlaku.

Baca Juga :  Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Bea Cukai Madura diminta tidak tutup mata atas temuan ini. Kantor Bea Cukai yang berlokasi di utara Monumen Arek Lancor, Pamekasan, didesak segera menindaklanjuti hasil investigasi tersebut.

Masyarakat menilai, jika dibiarkan, pelanggaran ini bisa menjadi preseden buruk sekaligus memicu ketidakpercayaan publik terhadap upaya pemberantasan rokok ilegal.

Lebih lanjut, investigasi ini juga mencurigai bahwa bukan hanya rokok KD yang diduga melakukan praktik serupa.

Puluhan merek lain di Madura disinyalir menjalankan modus yang sama. Oleh karena itu, sidak menyeluruh ke perusahaan rokok (PR) di Madura mendesak untuk dilakukan secepatnya.

“Jika Bea Cukai tidak bergerak cepat, kepercayaan publik bisa runtuh. Penegakan hukum jangan sampai terkesan tebang pilih,” ujar AF.

Baca Juga :  Prabowo Resmikan Kantor DPD Gerindra di Banten

Kasus ini menambah daftar panjang dugaan kecurangan dalam industri rokok di daerah, yang seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.

Berita Terkait

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!
Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?
Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep
Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam
64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya
Permohonan Audit Investigatif Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Ada Titik Terang
PR Putra Sejahtera Abadi Diduga Produksi Rokok Bodong, GAKI Desak Bea Cukai Bertindak
PR Tupai Emas Diduga Jarang Produksi, Bea Cukai Madura Diminta Segera Lakukan Sidak

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:29 WIB

Farid Gaki: Selamat Jalan Kepala Bea Cukai Madura Lama, Saya Bahagia Diganti!

Jumat, 4 Juli 2025 - 11:01 WIB

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Juli 2025 - 08:45 WIB

Pabrik Tak Produksi, Tapi Terima Dana Cukai: Farid Gaki Ungkap Skandal di Sumenep

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:40 WIB

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Senin, 23 Juni 2025 - 10:23 WIB

64 Pasang Sapi Kerap Adu Cepat di Sumenep, Kerapan Sapi Disulap Jadi Magnet Wisata Budaya

Berita Terbaru

Ketua GAKI Farid Azzyadi (kiri), tantang Bea Cukai Madura.

Jatim Berita

Bea Cukai Madura Tutup 37 PR di Sumenep, Pamekasan Kapan?

Jumat, 4 Jul 2025 - 11:01 WIB

Ketua GAKI, Farid Azzyadi.

Jatim Berita

Pamekasan Darurat Rokok Bodong, Bupati Masih Bungkam

Kamis, 3 Jul 2025 - 08:40 WIB